COVID-19 dan Cedera Marc Marquez Jadi Mimpi Buruk Repsol Honda
Prestasi Repsol Honda di MotoGP menukik usai COVID-19. Situasi diperparah dengan cedera berkepanjangan Marc Marquez yang sering mengalami crash.
Repsol Honda menjadi tim yang paling ditakutkan di MotoGP pada rentang 2012-2019. Pabrikan Jepang itu menjadi jawara kategori tim dan konstruktor 6 kali dalam 7 tahun.
Marquez menjadi andalan Repsol Honda dalam periode tersebut. The Baby Alien mampu meraih 6 gelar juara dan terakhir kali melakukannya pada 2019.
Baca juga: Marc Marquez Babak Belur Fisik dan Mental |
MotoGP 2020 menjadi awal mimpi buruk Repsol Honda. Marc Marquez crash di seri pembuka dan absen sepanjang musim akibat cedera patah lengan dan gangguan penglihatan ganda.
MotoGP 2020 juga mengalami gangguan akibat COVID-19. Hanya ada 14 balapan yang digelar dan berakhir dengan kemenangan Joan Mir dari tim Suzuki Ecstar.
Repsol Honda kembali kesulitan mencapai performa terbaik di MotoGP 2021 dan 2022. Mereka terutama kesulitan mengimbangi performa Ducati yang tancap gas usai COVID-19.
Prestasi Repsol Honda pun menurun dengan gagal menembus tiga besar. Situasi serupa masih melanda di MotoGP 2023, dengan Repsol Honda menduduki posisi buncit klasemen tim tanpa mencicipi podium pada paruh pertama.
Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, angkat bicara soal hasil buruk timnya. Dia mengakui COVID-19 dan kondisi kesehatan Marc Marquez menjadi faktor utama jebloknya Repsol Honda saat ini.
Baca juga: Ducati Bersenang-senang di Atas Kesulitan Honda |
“Saya pikir, jika Anda melihat kembali pada tahun 2020, kami mengalami Covid dan kami mengalami cedera Marc. Dan sejak saat itu hanya menurun,” kata Puig, dikutip dari Crash.
“Situasi Marc benar-benar rumit dari sudut pandang pebalap dengan cederanya, tetapi juga dari sudut pandang perusahaan, tidak mudah bagi teknisi kami untuk kembali ke Jepang, jadi mereka harus tinggal di Eropa,” dia menambahkan.
“Mereka tidak dapat mengembangkan motor seperti yang biasa mereka lakukan di masa lalu karena mereka tidak bisa kembali [ke pabrik] dan bertukar banyak informasi. Jadi tiba-tiba dalam aktivitas balapan selama Covid Anda ketinggalan.”
“Jadi tiba-tiba suatu hari Anda pergi ke sana dan Anda kehilangan dua persepuluh, lalu empat per sepuluh, lalu satu detik dan kemudian Anda menjadi sejarah. Saya tidak berpikir itu adalah momen tertentu, tetapi rangkaian kejadian ini menjadi masalah yang membawa kami ke situasi saat ini,” demikian kata Puig.
Baca juga: Marc Marquez Masih Setia sama Honda |