Swasta dan Pemerintah Kolaborasi Majukan Fasilitas Olahraga

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melakukan kolaborasi dan edukasi dengan PT Datra Internusa untuk mendorong fasilitas olahraga. Ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi atlet-atlet kebanggaan Tanah Air.

“Evaluasi PUPR tahun 2023 mencatat bahwa 22 stadion perlu direnovasi. Bahkan masih banyak kabupaten dan kota yang tidak memiliki sport center sama sekali. Kalaupun ada, banyak yang kurang terawat. Padahal dampak positif dari sarana olahraga sangat menarik untuk ekonomi, termasuk peningkatan penjualan apparel, sport tourism, dan penjualan tiket pertandingan,” ujar Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora, Suyadi Pawiro, dalam keterangan pers.

“Pada tingkat fasilitas masyarakat seperti sekolah juga sangat terbatas. Masih banyak sekolah yang belum punya lapangan olahraga memadai atau bahkan tidak ada sama sekali,” tambah Suyadi.

“Gagasan kami tentang ruang terbuka untuk olahraga bisa terwujud menjadi stadion hingga pemanfaatan pedestrian. Dan kami harap swasta dapat lebih banyak ambil peran,” kata Suyadi.

Baca juga: Keindahan Venue Piala Dunia U-17 dan Peran Lokal di Baliknya

Datra Internusa akan berkolaborasi dengan Kemenpora untuk mengedukasi masyarakat mewujudkan hal ini. Datra Internusa adalah perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan ruang bermain publik, tempat-tempat budaya, dan arena olahraga.

Pengalaman merenovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk Asian Games 2018, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), dan renovasi Stadion Manahan, Si Jalak Harupat, hingga Stadion Manahan untuk Piala Dunia U-17 2023, menjadi bukti nyata Datra Internusa.

“Kehadiran venue berkualitas dapat mendorong perekonomian dan aktivitas budaya masyarakat. Lewat stadion multifungsi, masyarakat bukan hanya dapat menikmati pertandingan olahraga tetapi sama-sama tahu dampak ekonominya tinggi, termasuk terhadap peningkatan perekonomian,” ujar Direktur PT Datra Internusa Veronica Thiodora.

Datra Internusa mengedepankan segi keamanan dan kenyamanan sesuai standar internasioal, baik FIFA, FIBA, UEFA dan lain-lain.

Baca juga: Keindahan Indonesia Arena dan Tangan-tangan Kreatif Lokal di Baliknya

“Stadium seating terkesan sederhana, padahal fungsinya bukan hanya tempat duduk. Tapi dia adalah alat untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan monitoring jumlah penonton,” ungkap Veronica.

Sekretaris Jenderal KOI, Wijaya Noeradi, menambahkan bahwa perencanaan fasilitas olahraga harus mengikuti prinsip keberlanjutan.

“Perencanaan pembangunan fasilitas olahraga harus sejalan dengan prinsip sustainable sehingga penggunaannya dapat berlangsung secara jangka panjang. Jangan sampai pembangunan sebuah fasilitas dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan suatu event, namun setelah event fasilitas tersebut terbengkalai tidak terpakai,” ujarnya.

“Di London ada sarana berkuda portable di tengah taman kota. Ketika event selesai, sarana tersebut bisa dibongkar dan tidak lagi menjadi beban biaya perawatan. Kita bisa mempertimbangkan konsep ini dalam pembangunan fasilitas olahraga,” tambahnya.