KOI- Jumlah Cabor yang Dikirim ke Asian Games Ditetapkan Pekan Depan
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyebut penetapan jumlah cabang olahraga yang akan dikirim ke Asian Games Hangzhou dilakukan pada pekan depan. Cabor-cabor yang berpotensi meraih medali menjadi prioritas.
Demikian disampaikan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menyoal persiapan Indonesia menatap Asian Games 2023. Kejuaraan multicabang itu akan digelar di Hangzhou, China, 23 September hingga 8 Oktober.
“Saya kira masih ada satu pertemuan lagi, saya enggak mau prematur. Ya semua yang punya potensi harus diberangkatkan. Kalau penetapannya mungkin pekan depan,” kata Okto kepada pewarta di kawasan GBK.
Baca juga: Jelang Asian Games 2023, Timnas Hoki RI Akan Uji Coba di Malaysia |
Sebelumnya, dalam rapat perdana Kemenpora dengan Tim Review terkait Asian Games 2023 terdapat usulan 32 cabang olahraga dengan sekitar 600 atlet yang didaftarkan. Namun, saat itu Menpora Dito Ariotedjo meminta untuk memastikan cabor-cabor yang berpotensi medali.
Hal ini penting agar jangan ada kesalahan dalam perhitungan terutama meraih medali di kemudian hari. Bagaimana pun, Indonesia pada Asian Games pernah meraih posisi keempat klasemen perolehan medali pada 2018 lalu. Saat itu, tim Merah Putih mengumpulkan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
“Ini masih dievaluasi terus (jumlah cabornya),” ujar Okto.
Begitu pun soal target di Asian Games mendatang. Menurutnya, perlu dikomunikasikan bersama seluruh stakeholder.
Baca juga: Hoki Outdoor Ditarget Medali Emas di Asian Games 2023 |
Diketahui, Indonesia di multiajang olahraga nanti berpeluang kehilangan potensi medali, setelah sejumlah cabang olahraga tidak dipertandingkan, di antaranya pencak silat, jet ski, hingga BMX.
“Kalau untuk target perolehan itu memang enggak boleh disampaikan sendirian, harus bersama-sama dengan semua stakeholder,” katanya.
“Tapi bagi saya pribadi, kalau ditanya saya ingin mendapat emas sebanyak-banyaknya. Jika ada 20 atlet yang berangkat, ya semuanya bisa dapat emas. Karena itu cita-cita, seperti yang saya sampaikan tadi, enggak boleh tanggung-tanggung, yang namanya mimpi tidak boleh dibatasi. Anak-anak harus kita dorong dan paksa supaya mereka dapat hasil maksimal. Jangan ditakutkan dengan target yang rendah,” Okto mempertegas.